anak sekolah ikut X Factor

Kehadiran Fatin seakan menjadi magnet dan yang paling ditunggu-tunggu para penggemarnya. begitupun saya, sebelum Fatin tampil saya tidak akan mau pindah channel, takut kelewatan hihihi (agak berlebihan memang). tapi itulah Fatin, dengan segala kelucuan, kepolosan dan sifat pemalunya itu seakan menjadi hal yang diunggulkan dari sosoknya. setelah tampil kurang gemilang minggu lalu saat menyayikan lagu Rindu bersama Grup 6, saat itu Fatin lupa lirik dan menjadi kekhawatiran baginya dan juga para Fatinistic (sebutan untuk pendukung Fatin).
Malam kemarin (1/2), Fatin bersama para kontestan yang kelolosannya tertunda minggu lalu menjalani sesi challenge accapella dalam sesi ini tidak ditayangkan secara full. hanya sekilas saja dan langsung dilakukan penjurian. dan lagi-lagi Fatin lolos ke babak mini challenge. di babak ini semua peserta ditantang untuk menyanyikan sebuah lagu yang menurut mereka asik (dengan musik seperti tahap audisi).
Sebelum Fatin tampil beberapa kontestan tampil memukau dewan juri, satu diantaranya sampai membuat Rosa menitikkan air mata. Anisa A. Bawaad tampil paling cemerlang membawakan lagu hurt – christina aguirella .
” dari sekian banyak yang nyanyi bagus tadi, cuma kamu yang bisa delivert lagu ini “  ucap rossa
Fatin tampil dengan jilbab hitamnya, terlihat cantik kata rosa. kemudian ditanya oleh Ahmad Dhani tentang lipstik yang dia pakai. masih seperti anak-anak. hihihi
penampilan dimulai, dengan sedikit gerakan yang masih terkesan kaku dan malu-malu, Fatin berusaha tampil percaya diri. dengan lagu Pumped up kicks . Fatin bergaya sedikit centil. dan akhirnya menerima pujian dari para juri.
di akhir penjurian, kontestan dibagi menjadi dua kelompok besar dengan dua bus di belakangnya. salah satu bus akan membawa mereka ke babak selanjutnya dan bus lainnya akan membawa mereka ke rumah masing-masing. Fatin berada satu kubu dengan beberapa kontestan berpenampilan gemilang. tapi anisa berada di kubu yang lain.
Hasil penjurian diumumkan, Fatin lolos ke babak berikutnya.


(sumber teks:  mengapatidak. wordpress.com)